Wednesday, March 6, 2013

Apa itu "Polishing"?

- 7 comments
Polishing

Polishing adalah istilah detailing yang paling sering disalahpahami orang. Banyak yang menganggap bahwa istilah ini merujuk pada kegiatan detailing secara keseluruhan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa polishing adalah tahap detailing yang bertujuan untuk menghilangkan atau menutupi sub-surface paint defects (cacat-cacat di bawah permukaan cat), serta menghaluskan permukaan kendaraan.

Apa yang dimaksud dengan sub-surface paint defects?  Istilah ini merujuk pada cacat yang merusak lapisan paling atas cat. Yang termasuk dalam hal ini adalah, swirl mark, scratch, stone chips (cat yang tercuil), water spot dan lainnya

Polishing biasanya dilakukan setelah compounding, sanding (pengamplasan), atau proses sejenisnya yang bersifat mengikis lapisan clear coat. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan cacat minor yang yang mungkin terjadi saat proses pengikisan.

Bagaimana polish melakukan hal tersebut? Beberapa produk polish memiliki kemampuan micro-abrasive, yakni melakukan pengikisan sangat tipis pada permukaan clear coat. Produk polish lainnya mempunyai sifat filler, yakni mengisi permukaan clear coat yang tak rata agar lebih halus.

Tahap-tahap melakukan polishing by hand
Sebelumnya, pastikan permukaan cat kendaraan betul-betul bersih dengan melewati proses pencucian dan claying. Hal ini untuk memastikan hasil polishing tak terganggu oleh kotoran yang tertinggal.

Microfiber pad
Peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan polishing adalah aplikator dan lap microfiber untuk keperluan buffing. Untuk pengaplikasian produk polish kita membutuhkan aplikator yang baik dan sesuai keperluan. Pengaplikasian polish yang bersifat abrasif mungkin lebih cocock dengan microfiber pad yang lebih agresif. Sementara untuk polish yang bersifat filler, foam pad boleh jadi lebih sesuai. Namun pilihan tersebut tetap berpulang pada preferensi masing-masing detailer.

Sebelum melakukan secara keseluruhan, lakukanlah test spot pada permukaan yang tak mencolok. Tuangkan sedikit produk polish pada aplikator, lalu oleskan pada permukaan yang dituju. Hal ini untuk memberi gambaran cara kerja produk polish yang kita pakai. Test spot juga berguna untuk mengetahui apakah teknik yang kita pakai sudah tepat.

Foam pad
Jika hasil test spot terlihat baik, lakukan polishing secara panel per panel. Oleskan polish dengan gerakan ke berbagai arah, agar semua sudut cacat tersentuh. Jika pengaplikasian pertama belum mencapai hasil yang diinginkan, ulangi  proses tersebut, bahkan mungkin untuk ketiga kalinya.

Yang mesti dingat, semua produk detailing tak boleh dibiarkan kering di permukaan kendaraan. Karena itu sekalah produk polish dengan lap microfiber jika mulai mengering.

Salah satu cara untuk mengetahui produk polish mulai mengering, adalah memperhatikannya selama pengaplikasian. Jika produk mulai terlihat kian transparan, maka segera seka sampai bersih dari permukaan.


***

Jika kita mengaplikasikan polish dengan tangan, tentu hasilnya tak bisa dibandingkan dengan aplikasi menggunakan mesin polishing. Mesin menjamin tenaga tekanan yang lebih merata, dan tentu hasil yang dicapai bisa lebih baik daripada menggunakan tangan.

Meski begitu, jika hal ini dilakukan dengan tekun, sabar dan menggunakan teknik tepat, polishing akan menghasilkan permukaan cat yang jauh lebih lembut dan jernih.
[Continue reading...]

Tuesday, March 5, 2013

Peralatan "Berbahaya yang Tak Seharusnya Ada di Kendaraan

- 0 comments

Car cover

Para pengendara mobil biasanya selalu siap membawa berbagai peralatan kebersihan di mobilnya. Tujuannya tentu membersihkan mobil sehari-hari. Hujan, debu, sinar matahari, kotoran burung..., kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di jalanan.

Namun sadarkah anda jika beberapa peralatan yang umumnya dikoleksi pengendara, justru "berbahaya" untuk kesempurnaan penampilan kendaraan. Paling tidak prinsip ini berlaku buat para detailing enthusiast, atau sejenisnya.

Ini merupakan daftar peralatan yang tak seharusnya digunakan untuk keperluan membersihkan dan merawat penampilan kendaraan:

1. Kemoceng
Kemoceng
menghalau debu di permukaan kendaraan dengan kemoceng bukan tindakan yang baik, terutama memakai kemoceng berbulu unggas atau bahan plastik. Kemoceng jenis ini memiliki bulu dan batang yang kasar. Dengan menggunakan alat ini berarti kita mengusir debu sambil membuat swirl, bahkan scratch pada permukaan kendaraan.

Solusi: gunakan lap microfiber berkualitas, usahakan yang berserat panjang, agar bisa memerangkap debu dengan maksimal, tanpa menggores permukaan. Jika terpaksa memakai kemoceng, pilihlah yang bulunya berbahan microfiber atau wol. Namun harganya jauh lebih mahal ketimbang kemoceng pada umumnya.

Lap chamois
2. Lap chamois
Banyak orang pasti tak setuju dengan hal ini. Lap chamois rasanya pilihan sebagian besar para pemilik kendaraan untuk keperluan bersih-bersih. Namun lap chamois memang tak memiliki kemampuan untuk menyerap kotoran dan menyembunyikan dari permukaannya. Jika mengelap kendaraan dengan chamois, kita sama saja dengan menyeret debu dan pasir ke berbagai daerah permukaan kendaraan yang kita seka.

Solusi: seperti di atas, lap microfiber berkualitas akan jauh lebih aman ketimbang chamois paling bagus sekalipun. Untuk keperluan menyerap air, gunakan lap microfiber dengan bahan waffle weave yang memang didesain untuk menyerap air.

3. Cover kendaraan
Melindungi kendaraan dari serangan embun, debu, getah pohon, kotoran binatang dan lainnya dengan cover kelihatannya sebuah ide bagus. Bagaimana material tersebut bakalan menembus lapisan dan menempel pada kendaraan?

Faktanya, memilih cover kendaraan yang sembarangan tak menjamin air dan kotoran lainnya terhalangi. Jika sudah begini, keadaannya bakal tambah buruk. Air dan kotoran yang masuk akan sulit menguap karena tertutup cover, alih-alih malah menumpuk di permukaan cat dan membentuk lapisan film yang berbahaya.

Hal lain yang patut dipertimbangkan, kita tak bisa menghindari gesekan cover dengan permukaan kendaraan saat hendak memakai dan melepasnya. Jika lap sehalus chamois saja masih berpotensi besar merusak permukaan cat, apalagi bahan cover yang tak didesain khusus untuk kelembutan.

Solusi: Jika cover satu-satunya solusi buat melindungi kendaraan sehari-hari, pilihlah yang memakai bahan berkualitas dan selembut mungkin. Gunakan wax secara rutin untuk melapisi dan melindungi permukaan kendaraan, untuk meminialisasi efek negatif pemakaian cover. Lebih baik mencuci kendaraan secara rutin ketimbang menggantungkan nasib kendaraan pada cover.

[Continue reading...]

Alat Bantu yang Tepat untuk Mencuci

- 0 comments
Perangkat cuci mobil

Sudah di bahas dalam tulisan sebelumnya, bahwa mayoritas cacat di permukaan kendaraan justru disebabkan oleh metode dan pemilihan alat bantu yang tak tepat.

Penggunaan 2 bucket method saja tak cukup untuk meminimalisasi timbulnya cacat di permukaan akibat kesalahan proses mencuci. Metode tersebut wajib diikuti pemilihan alat bantu yang tepat. Di bawah ini adalah pembagian beberapa daerah yang biasanya tersentuh dalam proses mencuci, dan alat bantunya masing-masing.

Bagian bawah
Bagian bawah kendaraan merupakan wilayah paling kotor, karena paling dekat dengan aspal. Bagian bawah meliputi daerah sekitar ban dan velg. Pada motor, selain daerah ban, wilayah ini juga meliputi wilayah sekitar blok mesin. Peralatan yang dibutuhkan:

- All purpose washmitt: gunakan bahan microfiber berkualitas tinggi untuk mencegah swirl dan scratch.

- All purpose microfiber: spesifikasi umum microfiber jenis ini adalah lebih tebal dibanding yang dipakai untuk buffing (menyapu) residu polish atau compound, namun lebih tipis daripada plush microfiber yang digunakan untuk quick detailer.

- Sikat: digunakan untuk menghilangkan noda-noda berat di bagian bawah

Body kendaraan
Body kendaraan didominasi permukaan cat yang di-clear coat, dan sangat rentan menderita swirl, scratch dan cacat lainnya. Untuk itu peralatan yang dipakai mesti bersifatt lembut, namun mampu mengangkat kotoran dengan baik. Peralatan yang dibutuhkan:

- Washmitt: washmitt terbaik sejauh ini adalah yang berbahan lambswool, namun jika tak ada bisa berbahan microfiber. Pastikan kualitasnya baik dan seratnya panjang. Jangan menggunakan washmitt yang sama untuk mengelap bagian  bawah

- Ember: Untuk meminimalisasi masuknya kotoran ke larutan shampo dan terbawa kembali ke body kendaraan, gunakan dua buah ember. Satu untuk larutan shampo dan lainnya untuk air bersih pembilas washmitt

Grit guard menahan kotoran di dasar ember
- Grit guard: meminimalisasi kemungkinan pasir dan debu di ember pembilas mengambang ke atas dan menempel pada washmitt. Saat ini beberapa detailer malah mempertimbangkan penggunaan double grit guard untuk memaksimalkan fungsinya

- Shampo: sebetulnya digunakan untuk seluruh bagian luar kendaraan. Pilih shampo khusus mobil yang memiliki ph balance untuk menetralkan kandungan berbahaya pada air. Shampo berkualitas tak akan mengikis lapisan wax jika kita mengaplikasikan sebelumnya

Pengeringan
- Waffle weave microfiber: siapkan waffle weave cadangan, untuk mengantisipasi jika lap pertama sudah terlalu basah dan tak bisa menyerap sempurna

Kaca
- Waffle weave glass towel: gunakan untuk menyeka sisa air sekaligus menjernihkan permukaan kaca

Lain-lain
Di atas adalah daftar peralatan bantu yang umumnya digunakan oleh para detailer atau detailing enthusiast. Ada beberapa alat bantu lain yang digunakan para detailer yang menginginkan hasil lebih sempurna, di antaranya:

- Wet and dry vacuum cleaner: tanpa menyentuh permukaan kendaraan, scratch dan swirl tak akan terjadi. Air sisa bilasan langsung sedot saja!

- Kompresor: mengusir air dari sudut-sudut tak terjamah.

- Water blade: alternatif untuk menyapu sisa air dari kaca. Saat ini malah sudah diproduksi water blade yang diklaim aman untuk seluruh permukaan cat. Lebih efektif dari waffle weave pada permukaan yang lebar.

-Lap chamois: tak lagi direkomendasi untuk permukaan cat dan clear coat, namun mungkin dipertimbangkan untuk bagian-bagian "kotor"

- Sarung tangan: melindungi tangan dari kotoran yang sulit, seperti bekas oli.

- Dan seterusnya: cotton bud, busa, kuas dan lainnya, sejauh kreativitas. Batasannya adalah aman buat permukaan kendaraan.
[Continue reading...]

Pre Wash, Langkah Penting Sebelum Mencuci Kendaraan

- 0 comments
Foaming, salah satu jenis pre wash

Bagi para pengguna awam, mencuci kendaraan secara rutin mungkin dianggap sudah cukup untuk upaya merawat tampilan kedaraan Tapi hal ini tak berlaku bagi para detailer profesional atau detailing enthusiast. Mereka mempelajari dengan baik bahwa kotoran-kotoran yang lebih mengerikan justru mustahil hilang hanya dengan mencuci.

Kotoran burung, getah pohon, noda minyak atau oli, interior (mobil), lapisan debu pada mesin dan kaca, adalah contoh dari beberapa hal yang mesti dibersihkan lewat tahap pre wash.

Ada beberapa jenis proses detailing yang mesti dilakukan dalam tahap pre wash ini, di antaranya:

1. Interior
Pada mobil, bagian interior banyak bahan yang sangat berbeda dengan permukaan interior pada umumnya. Misalnya plastik trim pada dashboard, karet pada list-list jendela, plastik atau karet pada alas kaki, kulit atau fabric pada jok.

Pembersihan interior bisa dilakukan dengan produk yang berjenis all purpose cleaner (APC) berbahan dasar air, yang biasanya aman untuk berbagai permukaan, termasuk cat.

Alat bantu yang dibutuhkan antara lain, lap microfiber (biasanya microfiber yang berjenis all purpose, tapi boleh jenis lain) lap chamois, kuas beberapa ukuran, sikat halus, vacuum cleaner, botol spray, masking tape, atau alat bantu lainnya yang aman.

Untuk mempercantiknya, bisa digunakan produk dressing atau protectant untuk menambah kilau pada permukaan interior. Tapi perhatikan apakah produk yang dipakai boleh diaplikasi untuk berbagai permukaan, atau hanya di permukaan tertentu.

Jangan lupa gunakan masking tape untuk mencegah aplikasi produk yang dipakai terkena bahan lain yang berdekatan, apalagi jika bahannya sensitif.

2. Permukaan mesin
Permukaan mesin, baik pada motor atau mobil, termasuk bagian yang paling sulit untuk dirawat. Selain letak yang tersembunyi dan bentuknya yang memiliki banyak sudut, daerah mesin memiliki bagian-bagian sensitif yang tak bisa diperlakukan sembarangan.

Untuk membersihkan bagian mesin, kita perlu menggunakan produk jenis degreaser. Produk ini berbentuk cair, dan sifatnya mampu melarutkan berbagai macam kotoran yang biasanya menempel pada mesin, termasuk bekas oli. Selain degreaser, pada level noda tertentu, produk APC juga bisa digunakan.

Seperti disebut di atas, banyak bagian sensitif yang tak bisa diperlakukan sembarangan pada mesin. Risikonya, performa kendaraan akan terganggu. Untuk mengurangi risiko tersebut, bungkus kabel-kabel yang berdekatan langsung dengan bagian permukaan mesin dengan plastik, dan gunakan degreaser berbahan dasar air.

Untuk mempercantik bagian mesin, para detailer biasanya melapisinya dengan produk dressing yang bisa mengilapkan permukaan mesin. Namun pelapisan dengan dressing ini dilakukan setelah proses mencuci dan mengeringkan.

3. Bagian kaca
Bagian kaca tak kalah sensitif dengan permukaan cat. Apalagi windshield (kaca bagian depan pada mobil) berhubungan langsung dengan kemampuan pandangan saat berkendara.

Hampir semua cacat yang bisa terjadi pada cat, bisa terjadi pula pada kaca. Di antaranya adalah swirl, scratch, buram, waterspot dan lainnya. Belum lagi kotoran sela-sela di setiap sisi kaca yang dijaga dengan karet.

Untuk membersihkan bagian ini tersedia produk-produk untuk glass cleaner, plus dengan nilai tambah masing-masing. Misalnya menahan air tak menempel pada kaca, atau menjaga kaca tak berkabut.

Yang perlu diperhatikan, pembersih kaca tertentu belum tentu cocok dengan berbagai jenis kaca, terutama pada mobil-mobil keluaran Eropa. Beberapa pemilik mobil keluaran Eropa yang menggunakan produk pembersih kaca merk tertentu melaporkan produk tersebut membuta permukaan kacanya terbakar dan meninggalkan fleks putih. Karenanya penting untuk mencari informasi seksama sebelum memilih produk yang tepat.

Selain itu pilihlah aplikator pembersih kaca yang baik. Jangan gunakan yang terlalu kasar, seperti busa pencuci piring. Apalagi jika kaca dilindungi lapisan film. Aplikator yang terlalu kasar bisa menimbulkan baret pada lapisan film atau bahkan kaca.

3. Eksterior
Aplikasi bug and tar remover
Permukaan eksterior didominasi oleh cat dan clear coat, namun jenis lain seperti metal, krom, karet, trim dan lainnya, perlu juga diperhatikan. Seperti interior, biasanya produk APC yang berkualitas bisa diaplilkasi di berbagai permukaan eksterior, termasuk cat. Tapi sebaiknya baca dulu cara pemakaian baik-baik.

Selain memakai APC, produk jenis bug and tar/grim remover juga kerap dibutuhkan untuk melepas noda membandel seperti aspal, getah pohon atau kotoran burung. Terutama untuk motor, mungkin juga diperlukan produk degreaser untuk blok mesin knalpot dan sekitarnya yang kerap terciprat oli dan aspal.

Produk dressing dan protectant juga bisa dipakai pada sebagian permukaan eksterior selain cat, untuk mempercantik tampilan. Namun pengaplikasiannya tentu setelah aktivitas mencuci dan mengeringkan selesai. Sementara produk protectant bisa dipakai untuk trim dan karet.

Untuk pre wash bagian eksterior, alat bantu yang digunakan biasanya tak berbeda dengaan keperluan interior.

4. Foaming
Foaming adalah menyelimuti kendaraan dengan produk khusus yang berbusa melimpah. Logikanya seperti mencuci pakaian, yang lebih baik direndam dulu untuk memudahkan pelepasan kotoran yang sulit. Nah, dalam istilah kendaraan, foaming ini merupakan tahap merendam sebelum mencuci. Foaming mesti dilakukan terakhir pada tahap pre wash, karena meliputi keseluruhan eksterior kendaraan.

***

Yang perlu diperhatikan adalah, karena tahap pre wash dilakukan sebelum mencuci, tentu masih banyak kotoran di permukaan. untuk itu, lap chamois atau microfiber diperlukan untuk membasuh hingga bersih permukaan yang akan dikerjakan. Siapkan secara terpisah air bersih untuk membasahkan lap pembersih, serta untuk membersihkan kotoran yang menempel pada lap pembersih. Beberapa produk bug and tar/grim remover merekomendasikan penggunaan air hangat untuk membantu proses pembersihan. karena itu siapkan air hangat jika diperlukan.

Hal penting lain adalah, sebagian besar produk yang digunakan untuk pre wash biasanya cepat kering. Sementara salah satu prinsip detailing adalah, jangan biarkan apa pun kering secara alami di permukaan, kecuali wax. Karena itu kerjakanlah panel per panel hingga selesai, baru pindah ke panel lainnya.

Pre wash harus segera disusul tahap mencuci untuk menghapus kotoran atau residu produk yang tertinggal. Selain itu, produk-produk pre wash tertentu biasanya akan mengikis lapisan wax yang sebelumnya kita aplikasikan, karenanya aplikasi wax untuk permukaan yang dibersihkan mungkin diperlukan.

Namun tak seperti mencuci yang harus dilakukan seminggu sekali, pre wash tak perlu dilakukan sesering itu. Biasanya dua-tiga bulan sekali, bahkan lebih lama, atau hanya jika dirasa perlu. Kecuali ada insiden spesifik yang berbahaya bagi permukaan kendaraan, seperti kotoran burung atau getah pohon.
[Continue reading...]

Tips Mencuci Kendaraan

- 0 comments
Mencuci kendaraan
Mencuci adalah proses melepaskan  kotoran yang menempel di permukaan eksterior kendaraan. Untuk kendaraan yang digunakan sehari-hari, idealnya hal ini dilakukan setiap pekan. Dalam kondisi yang tak normal, contohnya saat terkena hujan, atau terlalu banyak debu yang menempel, kendaraan mestinya segera dicuci.

Mencuci kendaraan sebenarnya merupakan proses yang ambigu. Di satu sisi kegiatan ini dilakukan untuk membersihkan kendaraan dari kotoran, tapi di sisi lain mayoritas cacat pada permukaan kendaraan justru terjadi  pada saat mencuci. Apalagi jika hal ini tidak dilakukan dengan teknik dan alat bantu yang tepat.

Swirl mark akibat kesalahan teknik mencuci
Cacat pada permukaan kendaraan yang kerap diakibatkan oleh proses mencuci yang salah di antaranya, swirl mark (gores halus), scratch (baret), water spot (jamur air) dan lainnya.

Bagi para detailer, mencuci adalah ujung tombak terpenting dalam menjaga penampilan kendaraan. Pada tahap ini permukaan mobil dirawat secara berkala, dan tahap dimana sebagian besar cacat pada permukaan bisa dicegah secara dini.

Langkah-langkah mencuci
Sebelum mencuci, pastikan kendaraan dalam suhu yang dingin dan terparkir di tempat teduh yang tak terkena sinar matahari secara langsung. Hindari mencuci di bawah sinar matahari langsung, atau ketika kendaraan baru saja digunakan. Panas dan sinar matahari berpotensi mengeringkan air terlalu cepat di permukaan kendaraan sebelum dilap. Hal ini akan menimbulkan water spot yang jika terakumulasi akan sangat sulit dibersihkan.

Lakukan tahap pre-wash jika diperlukan (hal ini dibahas pada tulisan lainnya), lalu kerjakan proses mencuci dengan urutan langkah-langkah berikut:

1. Mulai dari sekitar ban (dan bagian bawah lainnya untuk motor). Ini dilakukan untuk mencegah kotoran terbawa ke permukaan lainnya dalam proses mencuci. Langkah ini dimulai dengan mengisi sebuah ember dengan air bersih, lalu semprot bagian ban dan sekitarnya dengan air bertekanan untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Setelah itu bersihkan kotoran yang tersisa dengan washmitt, atau sikat jika diperlukan. Jangan lupa untuk mengusir kerikil atau pasir di sela ban. Gunakan sikat secara lembut untuk mencegah timbulnya swirl mark dan scratch di velg. Ingat, penggunaan sikat hanya untuk ban. Cuci dan bilas ban satu-persatu.

Sering-seringlah membasuh alat bantu ke ember berisi air untuk melepaskan kotoran yang menempel. Ganti air di dalam ember jika dirasa sudah terlalu kotor.

Untuk bagian-bagian yang sulit dan sempit, manfaatkan berbagai benda yang aman untuk dijadikan alat bantu. Misalnya, kuas lukis yang lembut, cotton bud dan lainnya.

Jika memakai produk khusus pembersih ban, pastikan produk tersebut berbahan dasar air, untuk mencegah cairan kimia yang membuat karat dan tak aman untuk ban.

2. Isi sebuah ember yang bersih dengan shampo khusus kendaraan dan campur dengan air bersih. Bersihkan ember yang sebelumnya dipakai untuk membasuh alat bantu cuci, lalu isi dengan air bersih dan letakkan gritt guard jika perlu, untuk menahan partikel kotoran di dasar ember. Setelah itu semprot permukaan kendaraan dengan air bertekanan.

Ingat, jangan menggunakan tekanan yang terlalu agresif, karena bisa melepaskan lapisan wax, bahkan pelindung cat. Jaga jarak ketika menyemprotkan air dan jangan menyemprot lurus langsung ke permukaan. Sangat disarankan untuk menyemprotnya dengan sudut miring dari permukaan kendaraan. Berhati-hatilah ketika menyemprot sudut atau bagian sensitif lain. Jika ada bagian yang tak boleh disemprot, patuhi aturan tersebut, dan cari cara lain untuk membersihkan.

Mulai menyemprot dari bagian paling atas. Selain memenghemat air, ini akan menghemat waktu mencuci. Ketika disemprotkan dari atas, air akan turun dan ikut membilas kotoran ke bawah. Jika dilakukan secara acak, bisa jadi kotoran di bagian bawah terbawa naik. Lakukan ini hingga permukaan kendaraan sebersih mungkin.

3. Celupkan washmitt ke ember berisi campuran shampo dan air, lalu usapkan dengan lembut ke permukaan kendaraan untuk mengangkat partikel kotoran yang tertinggal. Penting untuk membagi mobil kendaraan menjadi beberapa panel. Setiap selesai membasuh setiap panel, celup dan goyang-goyangkan washmitt ke ember berisi air bersih untuk melepaskan kotoran yang terperangkap.

Penggunaan metode dua ember (2 bucket method) ini untuk mencegah timbulnya swirl mark dan scratch, akibat kotoran yang menumpuk di washmitt ikut terseret di permukaan kendaraan. Ganti air di ember yang hanya berisi air jika dirasa sudah terlalu kotor. Untuk lebih memahami pentingnya 2 bucket method ini, lihat ember yang diisi air bersih sehabis mencuci. Anda akan melihat partikel debu dan pasir di bagian bawah ember, yang mestinya ikut terseret di permukaan kendaraan jika tidak dibilas di situ.

Seperti saat menyemprotkan air, lakukan dari bagian paling atas. Pada mobil, bersihkan bagian bemper depan dan belakang paling terakhir. Gunakan setidaknya 2 buah washmitt jika diperlukan, untuk membedakan penggunaannya di bagian atas dengan bagian bawah. Ingat semakin rendah bagian kendaraan, semakin banyak kotoran yang menempel. Kita tentu tak mau washmitt kesayangan dengan harga lumayan hanya bisa dipakai beberapa kali akibat kotorannya sulit dibersihkan.

4. Setelah selesai meratakan shampo ke seluruh permukaan, bilas dengan air bersih dari selang. Kali ini jangan gunakan tekanan. Jika menggunakan alat penyemprot, lepaskan dari selang dan biarkan air mengalir secara alami. Mulai dari bagian paling atas.

Teknik ini digunakan untuk memanfaatkan efek water sheeting, yakni ketika air "menyelimuti" kendaraan, karena secara alami mencari jalan ke tempat lebih rendah, dan membawa sisa shampo yang melekat di permukaan yang lebih rendah. Dengan teknik ini kita tak perlu menyiram seluruh bagian kendaraan jika seluruh sisa shampo sudah terhanyutkan air. Cara ini menghemat penggunaan air dan waktu yang dibutuhkan untuk membilas kendaraan. Hasilnya, sisa air yang masih melekat di permukaan akan lebih sedikit. Proses mengeringkan pun akan lebih cepat dan mudah.

5. Tahap paling akhir adalah mengeringkan sisa air dengan lap microfiber jenis waffle weave yang didesain khusus untuk menyerap air. Jika perlu, gunakan waffle weafe dengan teknik pat and dry, yakni dengan cara menotol-totol lap pada permukaan kendaraan. Hal ini mengurangi potensi swirl dan scratch.

Lap microfiber jenis waffle weave
Mulai proses pengeringan dari bagian paling atas. Jangan lupakan sudut-sudut yang sulit dijangkau seperti kusen pintu pada mobil atau sela-sela fairing pada motor. Berpikirlah kreatif untuk menggunakan alat bantu yang aman seperti cotton bud, untuk bagian-bagian sulit. Jika perlu, tiup-tiuplah sudut yang sulit dijangkau, untuk mendorong air keluar.

Tahap pengeringan adalah bagian penting dalam proses merawat kendaraan. Jika pengeringan tak dilakukan dengan baik, sisa-sisa air yang menetes akan membentuk noda water spot. Pada daerah yang memiliki air dengan kandungan yang buruk, sisa-sisa air ini akan meninggalkan kandungan mineral di permukaan cat. Jika dibiarkan, sisa mineral ini akan mengikis cat dan permukaan lain pada kendaraan.

Gunakan beberapa lap waffle weave jika perlu. Selain untuk membedakan penggunaan untuk bagian atas dengan bawah. Persediaan waffle weave yang kering sangat penting untuk menghapus water streaks (jejak air) yang mungkin tertinggal saat pengeringan.

Beberapa orang memakai wet and dry vacuum cleaner untuk mengeringkan kendaraan secara sempurna dan sebisa mungkin menghindari kontak dengan permukaan kendaraan. Ada juga yang memakai kompresor untuk meniup air dari sudut yang sulit namun aman. Jika bisa, pakai cara ini untuk membantu

Finishing touch
Untuk menyempurnakan kerja keras kita, lakukanlah sentuhan akhir dengan produk-produk yang ditujukan untuk fase ini, seperti detailer, last touch dan sebagainya. Semprotkan detailer atau sejenisnya pada lapisan cat, atau produk khusus untuk permukaan lainnya, lalu ratakan sambil menyeka dengan lap microfiber yang tebal. Hasilnya kendaraan anda akan terlihat kinclong dan bercahaya.

Beberapa prinsip penting
Ada beberapa prinsip penting yang mesti diingat dalam proses mencuci, di antaranya:


  • Mulai dari bagian paling atas

Semakin dekat dengan jalan, semakin kotor permukaan kendaraan. Kita tak mau membawa kotoran dari bagian bawah untuk "melukai" bagian atas kendaraan

  • Jangan biarkan cairan apa pun kering secara natural di permukaan

Air, shampo, detailer dan cairan lainnya tak boleh dibiarkan kering secara natural oleh panas, sinar matahari, atau angin. Cairan yang kering secara natural akan menimbulkan bekas yang tak enak dilihat, bahkan merusak permukaan jika dibiarkan terakumulasi.

  • Semakin banyak persediaan microfiber semakin bagus
Siapkan sebanyak mungkin lap microfiber dari berbagai jenis untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga. Jangan segan ganti washmitt jika terlalu kotor dan sulit dibilas. Jangan malas ganti waffle weave jika sudah sulit menyerap air dengan sempurna, meski sudah diperas.

  • Berpikir kreatif
Washmitt dan lap waffle weave punya keterbatasan untuk menjangkau bagian-bagian sulit. Gunakan kreativitas untuk mencari alat bantu yang aman dan mungkin tak biasa.

  • Jangan buru-buru puas
Coba miringkan motor ke berbagai sudut, atau telusuri sudut-sudut mobil pascapengeringan. Barangkali masih ada sisa air yang tersembunyi. Intinya, jangan buru-buru menyelakan rokok dan menyeruput kopi untuk menikmati hasil pekerjaan, sebelum pekerjaan kita benar-benar selesai.

  • Luangkan waktu, nikmati hasil pekerjaan
Mengisap rokok dan menyeruput kopi sambil menikmati hasil kerja keras kita di samping kendaraan cukup penting artinya. Selain melepas penat, mungkin saja kita akan meenmukan bagian yang belum diperlakukan dengan sempurna. Jangan segan untuk turun tangan kembali.

***

Proses yang dipaparkan di atas memang terlihat ribet dan mahal. Itu benar. Karenanya tak semua orang mau melakukan ini. Tapi bagi para detailer profesional atau enthusiast (penggiat detailing), tahap ini tentu wajib. Lakukanlah yang kita mampu sebisa mungkin, dan lihatlah perbedaan hasil kerja keras pascamencuci.
[Continue reading...]

Pengertian Auto Detailing

- 4 comments
Auto detailing, atau populer disebut "detailing" saja, adalah teknik untuk merawat dan mempercantik penampilan kendaraan, baik mobil atau motor, agar tampil sempurna. Pada mobil, upaya ini melingkupi bagian eksterior dan interior, bahkan hingga ke bagian mesin. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan tangan, atau bantuan mesin seperti rotary dan dual action.

Mengapa detailing perlu dilakukan? Para pengendara pasti mengetahui bagaimana rasanya mengingat tunggangannya dibombardir berbagai macam kotoran setiap saat. Debu, aspal jalanan, oli, hujan, goresan kerikil, kotoran burung, getah pohon, sinar matahari dan lainnya. Hal-hal itulah yang secara berangsur akan membuat tampilan kendaraan semakin tak sedap dilihat. Untuk melawan hal ini, maka proses detailing perlu dilakukan.

Proses detailing
Tahapan detailing
Untuk memastikan kerja keras dan waktu yang dialokasikan dalam proses detailing berakhir dengan sempurna, disiplin untuk menempuh tiap tahapan detailing dengan baik dan berurutan. Demikianlah tahapan-tahapan umum dalam proses detailing:

1. Cleaning
Salah satu jenis upaya cleaning yang paling populer adalah mencuci kendaraan. Meski terlihat sederhana, mencuci adalah salah satu aktivitas terpenting dalam menjaga penampilan kendaraan. Di satu sisi, mencuci adalah upaya merawat penampilan kendaraan yang paling sering dilakukan. Namun di sisi lain, kegiatan ini bisa jadi sumber mayoritas cacat yang diderita cat kendaraan, jika tak memakai peralatan dan teknik yang benar.

Dalam proses mencuci, kita membersihkan permukaan cat kendaraan dan bagian lainnya dari berbagai kotoran yang menempel di kendaraan. Mencuci kendaraan dengan rutin akan mencegah berbagai kotoran terakumulasi, yang jika tak rutin dibersihkan akan membentuk lapisan yang merusak penampilan kendaraan.

Selain mencuci, upaya lainnya yang termasuk dalam tahapan cleaning adalah claying. Aktivitas ini dilakukan untuk membersihkan endapan kotoran yang tak terangkat ketika mencuci. Proses claying dilakukan dengan clay bar dan bantuan cairan lubrikasi untuk memudahkannya dioperasikan di permukaan kendaraan.

Selain claying, jenis lain yang termasuk dalam tahapan ini adalah paint cleaning.

2. Preparasi/paint correction
Gores, baret, oksidasi dan berbagai cacat lain pada permukaan kendaraan adalah hal-hal yang tak diinginkan para pemilik kendaraan. Namun jika hal tersebut terlanjur terjadi, maka yang bisa dilakukan adalah melakukan koreksi pada permukaan kendaraan. 

Paint correction bisa dilakukan dengan compounding, polishing dan glazing, serta produk-produk lain yang dibuat untuk mengatasi persoalan-persoalan spesifik pada permukaan kendaraan.

Pada umumnya para detailer menganggap bahwa tahapan preparasi/paint correction ini merupakan bagian paling dalam penting untuk hasil akhir yang maksimal. Karena di sesi inilah persoalan-persoalan pada tampilan kendaraan diperbaiki.

3. Proteksi
Jika tahapan preparasi/paint cleaner dilakukan dengan baik, maka hasilnya akan telihat secara kasat mata. Namun proses tersebut tak memberikan proteksi apa pun pada kendaraan. Oleh karena itu preparasi harus diikuti dengan tahapan proteksi.

Proteksi pada permukaan kendaraan kendaraan dilakukan dengan memberikan lapisan wax, sealant, atau coating di permukaan cat. Produk yang berbeda dibutuhkan untuk melindungi permukaan lain seperti ban, metal, krom, trim dan sebagainya. Dengan memberi lapisan, maka kotoran tak akan mudah terakumulasi pada permukaan kendaraan. Pada beberapa produk, wax atau sealant bahkan mempunyai kemampuan untuk membuat debu dan air tak menempel pada kendaraan.

Selain memberikan perlindungan pada permukaan kendaraan, produk-produk yang termasuk dalam jenis ini juga mampu menambah kesempurnaan tampilan kendaraan setelah melalui tahap preparasi/paint protection

4. Maintenance
Proses yang terakhir adalah maintenance. Proteksi yang diberikan pada kendaraan bersifat temporal. Durasinya bisa berbeda, tergantung pada kemampuan produk masing-masing. Untuk menjaga agar kemampuan proteksi bertahan optimal, maka perlu dilakukan perawatan berkala. 

Untuk melakukan perawatan berkala, produk-produk yang digunakan disebut detailer, finishing, last touch, atau sejenisnya. Tujuannya untuk mencegah sedini mungkin kotoran melemahkan kemampuan proteksi.

***

Yang perlu diingat, meski dilakukan secara rutin, namun tak semua tahapan ini harus dilakukan setiap saat. tahapan preparasi/paint protection dan proteksi hanya dilakukan dalam jenjang waktu bulanan, atau tergantung kebutuhan. Begitu juga dengan claying dan paint cleaning. Yang perlu dilakukan secara rutin hanyalah mencuci dan maintenance.

Demikianlah gambaran umum proses detailing yang dilakukan untuk menjaga tampilan kendaraan kita tetap optimal.
[Continue reading...]
 
Copyright © . Tips dan Trik Auto Detailing by Hand - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger