Tuesday, March 5, 2013

Tips Mencuci Kendaraan

Mencuci kendaraan
Mencuci adalah proses melepaskan  kotoran yang menempel di permukaan eksterior kendaraan. Untuk kendaraan yang digunakan sehari-hari, idealnya hal ini dilakukan setiap pekan. Dalam kondisi yang tak normal, contohnya saat terkena hujan, atau terlalu banyak debu yang menempel, kendaraan mestinya segera dicuci.

Mencuci kendaraan sebenarnya merupakan proses yang ambigu. Di satu sisi kegiatan ini dilakukan untuk membersihkan kendaraan dari kotoran, tapi di sisi lain mayoritas cacat pada permukaan kendaraan justru terjadi  pada saat mencuci. Apalagi jika hal ini tidak dilakukan dengan teknik dan alat bantu yang tepat.

Swirl mark akibat kesalahan teknik mencuci
Cacat pada permukaan kendaraan yang kerap diakibatkan oleh proses mencuci yang salah di antaranya, swirl mark (gores halus), scratch (baret), water spot (jamur air) dan lainnya.

Bagi para detailer, mencuci adalah ujung tombak terpenting dalam menjaga penampilan kendaraan. Pada tahap ini permukaan mobil dirawat secara berkala, dan tahap dimana sebagian besar cacat pada permukaan bisa dicegah secara dini.

Langkah-langkah mencuci
Sebelum mencuci, pastikan kendaraan dalam suhu yang dingin dan terparkir di tempat teduh yang tak terkena sinar matahari secara langsung. Hindari mencuci di bawah sinar matahari langsung, atau ketika kendaraan baru saja digunakan. Panas dan sinar matahari berpotensi mengeringkan air terlalu cepat di permukaan kendaraan sebelum dilap. Hal ini akan menimbulkan water spot yang jika terakumulasi akan sangat sulit dibersihkan.

Lakukan tahap pre-wash jika diperlukan (hal ini dibahas pada tulisan lainnya), lalu kerjakan proses mencuci dengan urutan langkah-langkah berikut:

1. Mulai dari sekitar ban (dan bagian bawah lainnya untuk motor). Ini dilakukan untuk mencegah kotoran terbawa ke permukaan lainnya dalam proses mencuci. Langkah ini dimulai dengan mengisi sebuah ember dengan air bersih, lalu semprot bagian ban dan sekitarnya dengan air bertekanan untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Setelah itu bersihkan kotoran yang tersisa dengan washmitt, atau sikat jika diperlukan. Jangan lupa untuk mengusir kerikil atau pasir di sela ban. Gunakan sikat secara lembut untuk mencegah timbulnya swirl mark dan scratch di velg. Ingat, penggunaan sikat hanya untuk ban. Cuci dan bilas ban satu-persatu.

Sering-seringlah membasuh alat bantu ke ember berisi air untuk melepaskan kotoran yang menempel. Ganti air di dalam ember jika dirasa sudah terlalu kotor.

Untuk bagian-bagian yang sulit dan sempit, manfaatkan berbagai benda yang aman untuk dijadikan alat bantu. Misalnya, kuas lukis yang lembut, cotton bud dan lainnya.

Jika memakai produk khusus pembersih ban, pastikan produk tersebut berbahan dasar air, untuk mencegah cairan kimia yang membuat karat dan tak aman untuk ban.

2. Isi sebuah ember yang bersih dengan shampo khusus kendaraan dan campur dengan air bersih. Bersihkan ember yang sebelumnya dipakai untuk membasuh alat bantu cuci, lalu isi dengan air bersih dan letakkan gritt guard jika perlu, untuk menahan partikel kotoran di dasar ember. Setelah itu semprot permukaan kendaraan dengan air bertekanan.

Ingat, jangan menggunakan tekanan yang terlalu agresif, karena bisa melepaskan lapisan wax, bahkan pelindung cat. Jaga jarak ketika menyemprotkan air dan jangan menyemprot lurus langsung ke permukaan. Sangat disarankan untuk menyemprotnya dengan sudut miring dari permukaan kendaraan. Berhati-hatilah ketika menyemprot sudut atau bagian sensitif lain. Jika ada bagian yang tak boleh disemprot, patuhi aturan tersebut, dan cari cara lain untuk membersihkan.

Mulai menyemprot dari bagian paling atas. Selain memenghemat air, ini akan menghemat waktu mencuci. Ketika disemprotkan dari atas, air akan turun dan ikut membilas kotoran ke bawah. Jika dilakukan secara acak, bisa jadi kotoran di bagian bawah terbawa naik. Lakukan ini hingga permukaan kendaraan sebersih mungkin.

3. Celupkan washmitt ke ember berisi campuran shampo dan air, lalu usapkan dengan lembut ke permukaan kendaraan untuk mengangkat partikel kotoran yang tertinggal. Penting untuk membagi mobil kendaraan menjadi beberapa panel. Setiap selesai membasuh setiap panel, celup dan goyang-goyangkan washmitt ke ember berisi air bersih untuk melepaskan kotoran yang terperangkap.

Penggunaan metode dua ember (2 bucket method) ini untuk mencegah timbulnya swirl mark dan scratch, akibat kotoran yang menumpuk di washmitt ikut terseret di permukaan kendaraan. Ganti air di ember yang hanya berisi air jika dirasa sudah terlalu kotor. Untuk lebih memahami pentingnya 2 bucket method ini, lihat ember yang diisi air bersih sehabis mencuci. Anda akan melihat partikel debu dan pasir di bagian bawah ember, yang mestinya ikut terseret di permukaan kendaraan jika tidak dibilas di situ.

Seperti saat menyemprotkan air, lakukan dari bagian paling atas. Pada mobil, bersihkan bagian bemper depan dan belakang paling terakhir. Gunakan setidaknya 2 buah washmitt jika diperlukan, untuk membedakan penggunaannya di bagian atas dengan bagian bawah. Ingat semakin rendah bagian kendaraan, semakin banyak kotoran yang menempel. Kita tentu tak mau washmitt kesayangan dengan harga lumayan hanya bisa dipakai beberapa kali akibat kotorannya sulit dibersihkan.

4. Setelah selesai meratakan shampo ke seluruh permukaan, bilas dengan air bersih dari selang. Kali ini jangan gunakan tekanan. Jika menggunakan alat penyemprot, lepaskan dari selang dan biarkan air mengalir secara alami. Mulai dari bagian paling atas.

Teknik ini digunakan untuk memanfaatkan efek water sheeting, yakni ketika air "menyelimuti" kendaraan, karena secara alami mencari jalan ke tempat lebih rendah, dan membawa sisa shampo yang melekat di permukaan yang lebih rendah. Dengan teknik ini kita tak perlu menyiram seluruh bagian kendaraan jika seluruh sisa shampo sudah terhanyutkan air. Cara ini menghemat penggunaan air dan waktu yang dibutuhkan untuk membilas kendaraan. Hasilnya, sisa air yang masih melekat di permukaan akan lebih sedikit. Proses mengeringkan pun akan lebih cepat dan mudah.

5. Tahap paling akhir adalah mengeringkan sisa air dengan lap microfiber jenis waffle weave yang didesain khusus untuk menyerap air. Jika perlu, gunakan waffle weafe dengan teknik pat and dry, yakni dengan cara menotol-totol lap pada permukaan kendaraan. Hal ini mengurangi potensi swirl dan scratch.

Lap microfiber jenis waffle weave
Mulai proses pengeringan dari bagian paling atas. Jangan lupakan sudut-sudut yang sulit dijangkau seperti kusen pintu pada mobil atau sela-sela fairing pada motor. Berpikirlah kreatif untuk menggunakan alat bantu yang aman seperti cotton bud, untuk bagian-bagian sulit. Jika perlu, tiup-tiuplah sudut yang sulit dijangkau, untuk mendorong air keluar.

Tahap pengeringan adalah bagian penting dalam proses merawat kendaraan. Jika pengeringan tak dilakukan dengan baik, sisa-sisa air yang menetes akan membentuk noda water spot. Pada daerah yang memiliki air dengan kandungan yang buruk, sisa-sisa air ini akan meninggalkan kandungan mineral di permukaan cat. Jika dibiarkan, sisa mineral ini akan mengikis cat dan permukaan lain pada kendaraan.

Gunakan beberapa lap waffle weave jika perlu. Selain untuk membedakan penggunaan untuk bagian atas dengan bawah. Persediaan waffle weave yang kering sangat penting untuk menghapus water streaks (jejak air) yang mungkin tertinggal saat pengeringan.

Beberapa orang memakai wet and dry vacuum cleaner untuk mengeringkan kendaraan secara sempurna dan sebisa mungkin menghindari kontak dengan permukaan kendaraan. Ada juga yang memakai kompresor untuk meniup air dari sudut yang sulit namun aman. Jika bisa, pakai cara ini untuk membantu

Finishing touch
Untuk menyempurnakan kerja keras kita, lakukanlah sentuhan akhir dengan produk-produk yang ditujukan untuk fase ini, seperti detailer, last touch dan sebagainya. Semprotkan detailer atau sejenisnya pada lapisan cat, atau produk khusus untuk permukaan lainnya, lalu ratakan sambil menyeka dengan lap microfiber yang tebal. Hasilnya kendaraan anda akan terlihat kinclong dan bercahaya.

Beberapa prinsip penting
Ada beberapa prinsip penting yang mesti diingat dalam proses mencuci, di antaranya:


  • Mulai dari bagian paling atas

Semakin dekat dengan jalan, semakin kotor permukaan kendaraan. Kita tak mau membawa kotoran dari bagian bawah untuk "melukai" bagian atas kendaraan

  • Jangan biarkan cairan apa pun kering secara natural di permukaan

Air, shampo, detailer dan cairan lainnya tak boleh dibiarkan kering secara natural oleh panas, sinar matahari, atau angin. Cairan yang kering secara natural akan menimbulkan bekas yang tak enak dilihat, bahkan merusak permukaan jika dibiarkan terakumulasi.

  • Semakin banyak persediaan microfiber semakin bagus
Siapkan sebanyak mungkin lap microfiber dari berbagai jenis untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga. Jangan segan ganti washmitt jika terlalu kotor dan sulit dibilas. Jangan malas ganti waffle weave jika sudah sulit menyerap air dengan sempurna, meski sudah diperas.

  • Berpikir kreatif
Washmitt dan lap waffle weave punya keterbatasan untuk menjangkau bagian-bagian sulit. Gunakan kreativitas untuk mencari alat bantu yang aman dan mungkin tak biasa.

  • Jangan buru-buru puas
Coba miringkan motor ke berbagai sudut, atau telusuri sudut-sudut mobil pascapengeringan. Barangkali masih ada sisa air yang tersembunyi. Intinya, jangan buru-buru menyelakan rokok dan menyeruput kopi untuk menikmati hasil pekerjaan, sebelum pekerjaan kita benar-benar selesai.

  • Luangkan waktu, nikmati hasil pekerjaan
Mengisap rokok dan menyeruput kopi sambil menikmati hasil kerja keras kita di samping kendaraan cukup penting artinya. Selain melepas penat, mungkin saja kita akan meenmukan bagian yang belum diperlakukan dengan sempurna. Jangan segan untuk turun tangan kembali.

***

Proses yang dipaparkan di atas memang terlihat ribet dan mahal. Itu benar. Karenanya tak semua orang mau melakukan ini. Tapi bagi para detailer profesional atau enthusiast (penggiat detailing), tahap ini tentu wajib. Lakukanlah yang kita mampu sebisa mungkin, dan lihatlah perbedaan hasil kerja keras pascamencuci.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © . Tips dan Trik Auto Detailing by Hand - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger