Foaming, salah satu jenis pre wash |
Bagi para pengguna awam, mencuci kendaraan secara rutin mungkin dianggap sudah cukup untuk upaya merawat tampilan kedaraan Tapi hal ini tak berlaku bagi para detailer profesional atau detailing enthusiast. Mereka mempelajari dengan baik bahwa kotoran-kotoran yang lebih mengerikan justru mustahil hilang hanya dengan mencuci.
Kotoran burung, getah pohon, noda minyak atau oli, interior (mobil), lapisan debu pada mesin dan kaca, adalah contoh dari beberapa hal yang mesti dibersihkan lewat tahap pre wash.
Ada beberapa jenis proses detailing yang mesti dilakukan dalam tahap pre wash ini, di antaranya:
1. Interior
Pada mobil, bagian interior banyak bahan yang sangat berbeda dengan permukaan interior pada umumnya. Misalnya plastik trim pada dashboard, karet pada list-list jendela, plastik atau karet pada alas kaki, kulit atau fabric pada jok.
Pembersihan interior bisa dilakukan dengan produk yang berjenis all purpose cleaner (APC) berbahan dasar air, yang biasanya aman untuk berbagai permukaan, termasuk cat.
Alat bantu yang dibutuhkan antara lain, lap microfiber (biasanya microfiber yang berjenis all purpose, tapi boleh jenis lain) lap chamois, kuas beberapa ukuran, sikat halus, vacuum cleaner, botol spray, masking tape, atau alat bantu lainnya yang aman.
Untuk mempercantiknya, bisa digunakan produk dressing atau protectant untuk menambah kilau pada permukaan interior. Tapi perhatikan apakah produk yang dipakai boleh diaplikasi untuk berbagai permukaan, atau hanya di permukaan tertentu.
Jangan lupa gunakan masking tape untuk mencegah aplikasi produk yang dipakai terkena bahan lain yang berdekatan, apalagi jika bahannya sensitif.
2. Permukaan mesin
Permukaan mesin, baik pada motor atau mobil, termasuk bagian yang paling sulit untuk dirawat. Selain letak yang tersembunyi dan bentuknya yang memiliki banyak sudut, daerah mesin memiliki bagian-bagian sensitif yang tak bisa diperlakukan sembarangan.
Untuk membersihkan bagian mesin, kita perlu menggunakan produk jenis degreaser. Produk ini berbentuk cair, dan sifatnya mampu melarutkan berbagai macam kotoran yang biasanya menempel pada mesin, termasuk bekas oli. Selain degreaser, pada level noda tertentu, produk APC juga bisa digunakan.
Seperti disebut di atas, banyak bagian sensitif yang tak bisa diperlakukan sembarangan pada mesin. Risikonya, performa kendaraan akan terganggu. Untuk mengurangi risiko tersebut, bungkus kabel-kabel yang berdekatan langsung dengan bagian permukaan mesin dengan plastik, dan gunakan degreaser berbahan dasar air.
Untuk mempercantik bagian mesin, para detailer biasanya melapisinya dengan produk dressing yang bisa mengilapkan permukaan mesin. Namun pelapisan dengan dressing ini dilakukan setelah proses mencuci dan mengeringkan.
3. Bagian kaca
Bagian kaca tak kalah sensitif dengan permukaan cat. Apalagi windshield (kaca bagian depan pada mobil) berhubungan langsung dengan kemampuan pandangan saat berkendara.
Hampir semua cacat yang bisa terjadi pada cat, bisa terjadi pula pada kaca. Di antaranya adalah swirl, scratch, buram, waterspot dan lainnya. Belum lagi kotoran sela-sela di setiap sisi kaca yang dijaga dengan karet.
Untuk membersihkan bagian ini tersedia produk-produk untuk glass cleaner, plus dengan nilai tambah masing-masing. Misalnya menahan air tak menempel pada kaca, atau menjaga kaca tak berkabut.
Yang perlu diperhatikan, pembersih kaca tertentu belum tentu cocok dengan berbagai jenis kaca, terutama pada mobil-mobil keluaran Eropa. Beberapa pemilik mobil keluaran Eropa yang menggunakan produk pembersih kaca merk tertentu melaporkan produk tersebut membuta permukaan kacanya terbakar dan meninggalkan fleks putih. Karenanya penting untuk mencari informasi seksama sebelum memilih produk yang tepat.
Selain itu pilihlah aplikator pembersih kaca yang baik. Jangan gunakan yang terlalu kasar, seperti busa pencuci piring. Apalagi jika kaca dilindungi lapisan film. Aplikator yang terlalu kasar bisa menimbulkan baret pada lapisan film atau bahkan kaca.
3. Eksterior
Aplikasi bug and tar remover |
Selain memakai APC, produk jenis bug and tar/grim remover juga kerap dibutuhkan untuk melepas noda membandel seperti aspal, getah pohon atau kotoran burung. Terutama untuk motor, mungkin juga diperlukan produk degreaser untuk blok mesin knalpot dan sekitarnya yang kerap terciprat oli dan aspal.
Produk dressing dan protectant juga bisa dipakai pada sebagian permukaan eksterior selain cat, untuk mempercantik tampilan. Namun pengaplikasiannya tentu setelah aktivitas mencuci dan mengeringkan selesai. Sementara produk protectant bisa dipakai untuk trim dan karet.
Untuk pre wash bagian eksterior, alat bantu yang digunakan biasanya tak berbeda dengaan keperluan interior.
4. Foaming
Foaming adalah menyelimuti kendaraan dengan produk khusus yang berbusa melimpah. Logikanya seperti mencuci pakaian, yang lebih baik direndam dulu untuk memudahkan pelepasan kotoran yang sulit. Nah, dalam istilah kendaraan, foaming ini merupakan tahap merendam sebelum mencuci. Foaming mesti dilakukan terakhir pada tahap pre wash, karena meliputi keseluruhan eksterior kendaraan.
***
Yang perlu diperhatikan adalah, karena tahap pre wash dilakukan sebelum mencuci, tentu masih banyak kotoran di permukaan. untuk itu, lap chamois atau microfiber diperlukan untuk membasuh hingga bersih permukaan yang akan dikerjakan. Siapkan secara terpisah air bersih untuk membasahkan lap pembersih, serta untuk membersihkan kotoran yang menempel pada lap pembersih. Beberapa produk bug and tar/grim remover merekomendasikan penggunaan air hangat untuk membantu proses pembersihan. karena itu siapkan air hangat jika diperlukan.
Hal penting lain adalah, sebagian besar produk yang digunakan untuk pre wash biasanya cepat kering. Sementara salah satu prinsip detailing adalah, jangan biarkan apa pun kering secara alami di permukaan, kecuali wax. Karena itu kerjakanlah panel per panel hingga selesai, baru pindah ke panel lainnya.
Pre wash harus segera disusul tahap mencuci untuk menghapus kotoran atau residu produk yang tertinggal. Selain itu, produk-produk pre wash tertentu biasanya akan mengikis lapisan wax yang sebelumnya kita aplikasikan, karenanya aplikasi wax untuk permukaan yang dibersihkan mungkin diperlukan.
Namun tak seperti mencuci yang harus dilakukan seminggu sekali, pre wash tak perlu dilakukan sesering itu. Biasanya dua-tiga bulan sekali, bahkan lebih lama, atau hanya jika dirasa perlu. Kecuali ada insiden spesifik yang berbahaya bagi permukaan kendaraan, seperti kotoran burung atau getah pohon.
0 comments:
Post a Comment